SMA PL “ST. LOUIS IX” SEDAYU MENSYUKURI KESETIAAN PAK YY AGUS SUBROTO

SMA PL “ST. LOUIS IX” SEDAYU MENSYUKURI KESETIAAN PAK YY AGUS SUBROTO

 

Pengalaman Pak YY. Purwoko Agus Subroto, yang selama 33 tahun lebih sebulan setia mendampingi siswa-siswi di SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, Bantul, merupakan sesuatu yang luar biasa dan harus disyukuri. Jika tidak sejak awal disyukuri, tentu Pak Agus Subroto sudah pindah ke instansi lain, atau bahkan berganti profesi. Demikian diungkapkan oleh Romo Apolinaris Snoe Tonbesi, SVD, Sabtu (3/9) dalam Ekaristi Perayaan Perpisahan Purna Tugas Pak YY. Purwoko Agus Subroto, di Joglo Sawah Tannuko, Jalan Godean, Sleman.  

 

Dalam homilinya Rama Apolinaris mengatakan bahwa sekolah bersyukur dan berterima kasih karena Pak Agus Subroto sudah mengabdikan diri sebagai pendidik dan juga sebagai guru. Dan antara pendidik dan guru ada perbedaan. Guru merupakan pekerjaan. Sedangkan pendidik adalah orang yang membimbing anak sampai pada yang di cita-citakan.  Apa yang dijalani oleh Pak Agus merupakan tugas dari Tuhan. Jika Tuhan memberi tugas kepada umat-Nya, maka Tuhan juga akan memelihara dia yang diberi tugas. Maka kita, umat-Nya, diharapkan untuk sabar dan setia dalam menjalani tugas dan perutusan kita.

 

Br. Yustinus Wahyu Bintarto, FIC, Kepala SMA Pangudi Luhur, “St. Louis IX” Sedayu, memuji kesetiaan Pak Agus Subroto, yang setia dari awal sampai akhir. Maka hal tersebut dirayakan, selain sebagai ungkapan syukur, juga agar bisa saling mendukung, baik bagi yang sudah purna tugas, bagi keluarganya dan juga bagi guru karyawan SMA PL “St. Louis IX” Sedayu. Juga ikut bersyukur karena Pak Agus Subroto bisa pensiun dengan sehat.

 

Br. Frans Sugi, FIC, Kepala YPL Perwakilan Yogyakarta, mengatakan Pak Agus Subroto merupakan PNS yang sejak pengangkatan, tahun 1989, diperbantukan di SMA PL “St. Louis IX” Sedayu. Pak Agus Subroto, yang merupakan angkatan pertama untuk guru SMA, selepas SPG PL Sedayu, menerima gaji pertama sebesar Rp 66.000. Br Frans mengaku sempat mencari tahu apa yang menjadi kekhasan Pak Agus Subroto, dari seorang mantan murid Pak Agus Subroto. Murid tersebut menyebut bahwa sifat Pak Agus Subroto adalah sabar, santai, mudah diterima. Br Frans Sugi menyimpulkan bahwa Pak Agus Subroto adalah “guru matematika yang tidak medeni.” Karena tugas pendidik adalah membuat anak mampu memahami konsep yang benar sehingga tidak pernah lupa.

 

Share this Post