18
November
Kurikulum merdeka memiliki tiga tingkatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yaitu IKM Merdeka Belajar, IKM Mandiri Berubah dan IKM Mandiri Berbagi. IKM Merdeka Belajar menerapkan prinsip kurikulum merdeka dengan menerapkan prinsip kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. IKM Mandiri Berubah menerepkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan oleh satuan pendidikan. Dan IKM Mandiri Berbagi menerapkan kurikulum merdeka dengan menerapkan pengembangan sendiri pada tingkatan satuan pendidikan. SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu sendiri menerapkan IKM Mandiri Berubah. Demikian dikatakan oleh C. Ratna Siwi, Waka Kurikulum SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, Bantul dalam pertemuan dengan orang tua/wali siswa kelas X, Jumat (29/9).
Maka kurikulum antar sekolah bisa berbeda. Gagasan dari Kurikulum Merdeka adalah bahwa bersekolah merupakan pengalaman yang menyenangkan. Dalam Kurikulum Merdeka, belajar merupakan sesuatu yang menyenangkan. Ada pelajaran di kelas, ada pelajaran di kelas, ada pelajaran di kantin dan ada outing klass. Untuk pembelajaran ekstrakurikuler di SMA PL “St. Louis IX” Sedayu, ada Bahasa Mandarin, Bahasa Korea, Bahasa Jepang dan IT. Siswa hanya boleh memilih salah satu dari ekstrakurikuler ini, supaya tidak terlalu menambah jam berkegiatan siswa. Sedang untuk kegiatan intrakurikuler meliputi pendidikan karakter, rekoleksi, studi wisata, outing class dan kunjungan proyek P5.
C. Ratna Siwi juga melaporkan bahwa Pelatihan Pekan kedisiplinan sudah dilaksanakan sebelum penerimaan raport. Pelatihan Pekan Kedisiplinan yang bertempat di Kopasgat memiliki tujuan: meningkatkan kedisiplinan siswa, mendorong siswa untuk berani bertanggung jawab dan menyampaikan gagasan dan untuk memupuk jiwa korsa.