
Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) repatriasi merupakan program pemerintah Indonesia yang memberikan keempatan kepada siswa-siswi WNI tingkat SMP di Malaysia, supaya bisa mengenyam pendidikan tingkat SMA/SMK. Siswa yang diharapkan mengikuti program Adem adalah mereka yang tinggal jauh dari kota. Karena jenjang pendidikan setingkat SMA sangat terbatas dan hanya ada di perkotaan. Demikian diungkapkan oleh C. Ratna Siwi, Waka Kurikulum, dalam kegiatan pertemuan dengan orang tua/wali siswa , Jumat (29/9) di aula SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, Bantul.
Melalui program Adem Repatriasi, diharapkan para siswa, yang merupakan anak dari para buruh migran asal Indonesia yang biasanya bekerja di kelas rendah, semacam buruh atau asisten rumah tangga, bisa bersekolah sampai jenjang SMA/SMK. Untuk tahun 2022/2023 ini Adem menempatkan para siswanya di Profinsi Bali, Profinsi Jawa Timur, Profinsi DI Yogyakata, Profinsi Jawa Barat dan Profinsi Banten. SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu sendiri ikut menerima siswa program Adem. Mereka yang diharapkan mengikuti kegiatan ini merupakan murid dari Community Learning Centre (CLC) di Sabah dan Serawak.
SMA PL “St. Louis IX” Sedayu memiliki siswa sekitar 350-an. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari Profinsi DIY. Sebagian kecil siswa berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Di luar itu, ada beberapa siswa yang berasal dari Kalimantan atau Sumatera. Untuk siswa Adem, berasal dari Papua dan Adem Repatriasi dari Malaysia. Bahkan ada juga siswa yang berasal dari Singapura. Dengan demikian pantaslah jika dikatakan siswa di SMA PL “St. Louis IX” Sedayu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.