
Manusia merupakan anggota komunitas penghuni bumi. Bumi sendiri merupakan satu-satunya planet yang dimiliki manusia. Selain menjadi tempat tinggal, bumi juga menjadi tempat membuang sampah, tempat membuang plastic, dan pohon-pohon di bumi juga ditebangi. Sampah yang bertambah dan berkurangnya pepohonan membuat suhu udara bumi semakin panas. Supaya tidak panas, bumi harusnya dijaga, tidak dieksploitasi. Demikian kata Yanti Wijiastuti, Ketua Tim Adiwiyata SMA Negeri 1 Bantul, dalam kujungan ke SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, Kamis (25/5).
Jika suatu sekolah sudah menyandang predikat adiwiyata nasional, ada lima hal yang harus dilakukan. Pertama, ada materi adiwiyata yang terintegrasi dengan mata pelajaran. Kedua, penerapan prinsip adiwiyata dan berkegiatan dengan masyarakat sekitar. Ketiga, ada jejaring kerja dan komunikasi dengan pihak lain. Keempat, kampanye tentang pelestarian lingkungan dan membuat publikasi. Kelima, membentuk tim adiwiyata dan memberdayakannya. SMA Negeri 1 Bantul sendiri sudah melakukan kampanye pengurangan sampah dan hemat energy di Pasar Bantul.
Kunjungan ini merupakan usaha SMA PL “St. Louis IX” Sedayu supaya sukses jika nantinya maju ke adiwiyata tingkat nasional. Markoes Padmonegoro, ketua Tim Adiwiyata SMA PL “St. Louis IX” Sedayu mengatakan ada empat hal yang dihasilkan dalam kegiatan ini. Pertama, bagaimana menyadarkan peran peserta didik tentang sekolah ramah lingkungan. Kedua, bagaimana membuat tim adiwiyata SMA PL “St. Louis IX” Sedayu giat dalam bergerak. Ketiga, bagaimana membuat program kerja adiwiyata. Keempat, hasil yang diharapkan adalah anggota tim adiwiyata tahu tugasnya, punya semangat dalam mengerjakan tugasnya dan memiliki gambaran tentang program adiwiyata.
Kegiatan ini diikuti oleh Yanti Wijiastuti, Bu Asta Puji Utami, beberapa siswa dari SMA Negeri 1 Bantul, Markoes Padmonegoro dan 47 siswa dari SMA PL “St. Louis IX” Sedayu.