Workshop Cloud Computing

Workshop Cloud Computing

Pandemi mendorong peningkatan penggunaan teknologi dalam kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah komputasi awan atau cloud computing. Contoh penggunaan komputasi awan adalah media social, layanan jual-beli online, layanan pengantar berbasis online. Di dunia pendidikan, kemajuan diharapkan menjadi lompatan teknologi, ketika seorang pendiri layanan pengantar berbasis online ditunjuk menjadi menteri. Demikian kata Zainal Abidin, ketua yayasan Sagasitas Indonesia, dalam kegiatan pelatihan “Cloud Computing Technology for Indonesia,” Rabu (9/6) di SMA Pangudi Luhur “Saint Louis IX” Sedayu, Bantul. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh guru SMA Pangudi Luhur “Saint Louis IX” Sedayu.

 

Zainal Abidin mengatakan, di Profinsi DIY sudah lebih dari 150 sekolah mengikuti pelatihan ini. Pelatihan yang diberikan oleh Yayasan Sagasitas Indonesia ini juga sudah dilaksanakan di Lampung, Bangka Belitung, Jakarta  dan Aceh.

 

Setiap komputasi membutuhkan alat yang disebut server. Dalam komputasi tradisional, server ini bisa berujud computer, yang harus dimiliki sendiri. Ketika server rusak, maka harus ada penggantian alat, sehingga lebih boros dan menimbulkan limbah.

 

Berbeda dengan komputasi awan, pengguna tidak perlu memiliki server, namun menyewa  server. Ketika server hanya disewa, maka ongkos yang dibayarkan sebesar ruang yang digunakan. Karena server dikelola oleh perusahaan khusus pengelola server, maka komputasi awan akan mendorong produktifitas dan meningkatkan efisiensi waktu bagi pengguna.

 

Zainal Abidin menyebut bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk belajar mengenai teknologi informasi. Karena peluang kerjanya masih terbuka lebar. Banyak pekerja bidang teknologi informasi di Indonesia yang merupakan warga negara asing. Dan untuk belajar teknologi informasi, tidak menuntut latar belakang pendidikan bidang teknik. Karena ketekunan dalam belajar lebih diperlukan dibanding latar belakang pendidikan. Diperkirakan, pada tahun 2025, 90% institusi menggunakan komputasi awan.

 

Aloysius Candra Widyantara, Kepala SMA Pangudi Luhur “Saint Louis IX,” dalam sambutannya mengatakan, ketika data-data disimpan di awan, maka data tersebut tidak akan mudah hilang.

Share this Post